KUDUS - Keberadaan para PKL dan
pedagang pasar sangat penting untuk menyokong perekonomian daerah. Dalam rangka
menumbuhkan semangat wiraswasta yang lebih luas lagi, belum lama ini. Bupati
Kudus, H.Musthofa, menyerahkan bantuan sarana prasarana secara simbolis dari
Dinas Perindustrian dan Perdangan provinsi Jawa tengah untuk sejumlah PKL dan
pedagang kecil di Pendopo Kabupaten.
Bantuan tersebut antara lain berupa
gerobag bakso, gerobag rokok, serta tenda untuk berjualan. Selain itu pasar Kliwon
Kudus mendapatkan bantuan berupa 1 unit komputer dan 3 gerobag sampah untuk
peningkatan pengelolaan pasar. Dalam sambutannya Bupati mengatakan
bahwa semangat untuk berwiraswasta sejak dulu memang melekat pada diri orang
Kudus, yang terkenal dengan jargon Jigang-nya (ngaji dan dagang). Maka
tidak heran jika saat ini pun Kudus cukup terkenal dengan kondisi
perekonomiannya yang maju dan terus berkembang.
Bupati yakin, jika semangat untuk
berwiraswasta tersebut terus dipupuk dan ditata dengan apik, maka usaha yang
dilakukanpun akan lebih berkembang. “Faktor penting dalam menjalankan usaha
adalah kebersihan. Jika tempat usaha dapat dikelola dengan rapi dan bersih,
maka pembeli pun akan semakin nyaman dan senang untuk datang kembali”, kata
Bupati. Diistilahkannya kondisi tersebut dengan “Pasar Resik, Rejeki Apik”.
Untuk itu, pihaknya menghimbau para pedagang untuk selalu menjaga kebersihan
dan keindahan tempat usahanya.
Lebih lanjut, bupati mengatakan bahwa
pemkab tidak bisa sendirian dalam bekerja untuk menata dan mengelola pasar.
Partner yang tepat untuk diajak bekerja dan berpikir bersama adalah para pedagang
itu sendiri. Di setiap pasar maupun kawasan PKL yang telah mempunyai
paguyubannya sendiri, bupati mengajak untuk lebih sering bertemu dan bertukar
pikiran untuk kemajuan bersama dimasa datang. Pihaknya mengusulkan agar ada
pertemuan rutin.
“Pedagang itu kan ujung tombak perekonomian. Sudah sepantasnya
jika mereka harus dirangkul dan diajak berpikir bersama. Termasuk soal
kebersihan dan kenyamanan lingkungan usaha mereka. Kita jangan hanya menuntut
tanpa mau tahu permasalahannya. Yang paling tepat adalah bagaimana para
pedagang dapat menyadari bahwa kebersihan dan kenyamanan tersebut adalah untuk
kepentingan mereka sendiri”, tandasnya. (Kontributor Humas Kudus-Erwin)