Kamis, 17 Januari 2013

Bupati Kudus H.Musthofa : “Pasar Resik, Rejeki Apik”

KUDUS - Keberadaan para PKL dan pedagang pasar sangat penting untuk menyokong perekonomian daerah. Dalam rangka menumbuhkan semangat wiraswasta yang lebih luas lagi, belum lama ini. Bupati Kudus, H.Musthofa, menyerahkan bantuan sarana prasarana secara simbolis dari Dinas Perindustrian dan Perdangan provinsi Jawa tengah untuk sejumlah PKL dan pedagang kecil di Pendopo Kabupaten.

Bantuan tersebut antara lain berupa gerobag bakso, gerobag rokok, serta tenda untuk berjualan. Selain itu pasar Kliwon Kudus mendapatkan bantuan berupa 1 unit komputer dan 3 gerobag sampah untuk peningkatan pengelolaan pasar. Dalam sambutannya Bupati mengatakan bahwa semangat untuk berwiraswasta sejak dulu memang melekat pada diri orang Kudus, yang terkenal dengan jargon Jigang-nya (ngaji dan dagang). Maka tidak heran jika saat ini pun Kudus cukup terkenal dengan kondisi perekonomiannya yang maju dan terus berkembang.

Bupati yakin, jika semangat untuk berwiraswasta tersebut terus dipupuk dan ditata dengan apik, maka usaha yang dilakukanpun akan lebih berkembang. “Faktor penting dalam menjalankan usaha adalah kebersihan. Jika tempat usaha dapat dikelola dengan rapi dan bersih, maka pembeli pun akan semakin nyaman dan senang untuk datang kembali”, kata Bupati. Diistilahkannya kondisi tersebut dengan “Pasar Resik, Rejeki Apik”. Untuk itu, pihaknya menghimbau para pedagang untuk selalu menjaga kebersihan dan keindahan tempat usahanya.

Lebih lanjut, bupati mengatakan bahwa pemkab tidak bisa sendirian dalam bekerja untuk menata dan mengelola pasar. Partner yang tepat untuk diajak bekerja dan berpikir bersama adalah para pedagang itu sendiri. Di setiap pasar maupun kawasan PKL yang telah mempunyai paguyubannya sendiri, bupati mengajak untuk lebih sering bertemu dan bertukar pikiran untuk kemajuan bersama dimasa datang. Pihaknya mengusulkan agar ada pertemuan rutin.

“Pedagang itu kan ujung tombak perekonomian. Sudah sepantasnya jika mereka harus dirangkul dan diajak berpikir bersama. Termasuk soal kebersihan dan kenyamanan lingkungan usaha mereka. Kita jangan hanya menuntut tanpa mau tahu permasalahannya. Yang paling tepat adalah bagaimana para pedagang dapat menyadari bahwa kebersihan dan kenyamanan tersebut adalah untuk kepentingan mereka sendiri”, tandasnya. (Kontributor Humas Kudus-Erwin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar